Muaraenim.Sumsel.Today – PTBA Melalui Humas Komunikasi dan Adm Korporat Tanjung Enim Menyampaikan Siaran Pers.
Dalam Siaran Pers disampaikan Bahwa PT Bukit Asam tbk (PTBA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Pada Kamis 23/12/2012 di Jakarta.
Kegiatan dihadiri Pemegang Saham secara fisik dengan memperhatikan Kapasitas ruangan dan Pemberian jarak serta dihadiri secara Online menggunakan Fasilitas Electronic General Meeting System (eASY) yang dikembangkan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Dalam RUPSLB tersebut disetujui Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. RUPSLB PTBA mengukuhkan Pemberhentian Dengan hormat Suryo Eko Hadianto sebagai Direktur Utama, Dwi Fatan Lilyana sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin sebagai Direktur pengembangan Usaha, dan Jhoni Ginting sebagai Komisaris.
RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Arsal Ismail sebagai Direktur Utama, Suherman sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Rafli Yandra sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Devi Pradnya Paramita sebagai Komisaris.
Seiring dengan disetujuinya perubahan tersebut maka susunan Pengurus Perseroan menjadi
Untuk Dewan Komisaris, Komisaris Utama/ Komisaris Independen Agus Suhartono, Kemudian, Komisaris Independen Andi Pahril Pawi, Kemudian Komisaris Devi Pradnya Paramita, Komisaris Edmar Piterdono Hamzah, juga Komisaris Carlo Brix Tewu dan  Komisaris Irwandy Arif.
Selanjutnya Dewan Direksi, Direktur Utama Arsal Ismail, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Farida Thamrin, Dan Direktur Pengembangan Usaha Rafli Yandra, Untuk Direktur Operasi dan Produksi Suhadi, Dan Direktur Sumber Daya Manusia Suherman.
PTBA mengucapkan selamat bertugas kepada Jajaran Direksi dan Komisaris yang telah diangkat. Perseroan juga menyampaikan Terima kasih kepada Suryo Eko Hadianto, Dwi Fatan Lilyana, Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin dan Jhoni Ginting atas Dedikasi yang telah diberikan.  PTBA terus berkomitmen untuk melanjutkan Transformasi guna mencapai visi dan misi perusahaan
Untuk Kinerja Perseroan Dari sisi Operasional PTBA berhasil meningkatkan produksi batubara mencapai 28,0 Juta ton dengan angkutan kereta api sebesar 23,4Juta ton dan penjualan batubara sebesar 25,8juta ton sampai dengan 30 November 2021 perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batubara dari 24,8 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 20 21
Capaian positif juga berhasil dibukukan dari sisi keuangan dimana PTBA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp26,2 triliun dengan laba bersih sebesar 7,0 triliun hingga akhir November 2021, Â laba bersih ini sekaligus menjadi capaian laba bersih tertinggi sepanjang sejarah perseroan beroperasi.
Seiring dengan pencapaian laba bersih tersebut PTBA berhasil mencatat EBITDA dan total aset perseroan masing-masing 10,6 trilliun dan 35,2 trilliun.
Kemudian Progres proyek pengembangan, Gasifikasi batubara, Terbitnya Perpres 109 tahun 2020 yang ditandatangani pada 17 November 2020 oleh Presiden Joko Widodo menjadikan 2(dua) Proyek PTBA masuk menjadi PSN (Proyek Strategis Nasional) diantaranya hilirisasi Gasifikasi batubara di Tanjung Enim dan kawasan Industri-Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE)-Tanjung Enim.
PTBA, Pertamina dan Air Products & chemicals Inc (APCI) menandatangani amandemen perjanjian kerjasama pengembangan dimethyl ether (DME) yang berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat dan disaksikan oleh menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan perjanjian pengolahan DME yang menjadi bagian dari kerjasama pengembangan DME tersebut
Proyek Strategis Nasional ini akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun dengan mendatangkan Investasi asing dari APCI sebesar USD 2,1Miliar atau setara 30 trilliun dengan utilisasi 6.juta ton batubara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME pertahun untuk mengurangi impor LPG lebih dari 1juta ton per tahun
Kemudian PLTU Mulut Tambang Sumsel-8, PLTU mulut tambang Sumsel-8 berkapasitas 2×620 MW merupakan proyek strategis PTBA dengan nilai mencapai US$1,68 milliar. PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35 Ribu MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP)Â sebagai Independent Power Producer (IPP)
PT HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd progress pembangunan proyek PLTU yang nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batubara per tahun ini telah mencapai penyelesaian proyek sebesar 93,85% hingga November 2021 pembangkit listrik ini diharapkan bisa beroperasi penuh secara komersial pada kuartal 1 2022
PLTU Sumsel 8 memanfaatkan teknologi ramah lingkungan supercritical. PLTU juga menerapkan teknologi flue gas desulfurization (FGD) yang berfungsi meminimalisasi sulfur dioksida (SO2) dari emisi gas buang PLTU
Kemudian Pengembangan PLTS, Ekspansi bisnis perusahaan ke sektor energi baru dan terbarukan juga mulai bergulir, salah satu wujud pengembangan yakni PLTS di Bandara Soekarno Hatta bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II (Persero) PLTS tersebut terdiri dari 720 solar panel system dengan fhotovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). Â PLTS beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020
Perseroan saat ini juga mengembangkan PLTS di areal lahan pasca tambang perseroan yakni, PLTS di Tanjung Enim dengan kapasitas sampai dengan 200 MW dan total area 224 Ha, kemudian, PLTS di Ombilin dengan kapasitas sampai dengan 200 MW dan total area 201Ha, juga PLTS di Bantuas Kalimantan Timur
Untuk proyek angkutan batubara, PTBA bekerjasama dengan PT kereta api Indonesia Persero mengembangkan proyek angkutan batubara jalur kereta api dengan kapasitas 72 juta ton per tahun pada tahun 2026 termasuk jalur baru yang terdiri dari, Tanjung Enim-Arah utara pengembangan angkutan batubara relasi Tanjung Enim ke kramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun yang dibangun oleh PT KAI (Dermaga) dan PTBA (Train Loading System) beserta CHF(Coal Handling Facility) Â direncanakan akan beroperasi pada triwulan IV tahun 2024, disamping itu juga dikembangkan angkutan batubara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkutan 20 Jt ton/tahun dan direncanakan akan beroperasi pada Q3 2026. Â untuk pengembangan fasilitas eksisting kapasitas angkutan 5juta ton per tahun setelah berhasil dioperasikan pada Dermaga Kertapati sejak triwulan I-2020 dan akan ditingkatkan menjadi kapasitas 7 Juta ton pada Triwulan IV 202.
KemudianTanjung Enim – Arah Selatan, Tarahan-1, pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 25 Juta ton/tahun pada Q2 2021
Kerjasama, Pengembangan Kendaraan Operasional Tambang Berbasis Listrik, PTBAÂ bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api (Persero) melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk mengembangkan kendaraan tambang operasional tambang berbasis listrik pada 7 Desember 2021 kerjasama ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam mendukung pemerintah mendorong target Net Zero Emission pada tahun 2060, sinergi ini juga salah satu langkah konkret PTBA mewujudkan komitmen perusahaan dalam dekarbonisasi sesuai dengan visi untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan
Pengembangan pembangkit listrik tenaga uap di kawasan ekonomi khusus, PTBAÂ bekerjasama dengan Bukit Alumina Indonesia (BAI) melakukan penandatanganan kesepakatan awal dalam rangka mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga uap di kawasan ekonomi khusus (KEK) Galang Batang di Bintan Kepulauan Riau, Upaya penjajakan ini sekaligus membuka peluang bagi PTBA mendukung pasokan batubara untuk pabrik smelter tersebut
Tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Hingga 30 November 2021 PTBA telah menyalurkan dana usaha mikro kecil (UMK)Â sebesar Rp 5,5 Miliar, sementara total dana penyaluran tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) lainnya yang telah disalurkan oleh perseroan sebanyak Rp128,9 Miliar.
Tidak hanya itu, Selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan kemiskinan ekstrim menjadi Zero Extreme Povety pada akhir 2024. PTBA meluncurkan program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Muara Enim yang menyasar warga dari segala usia dengan menitik beratkan pemenuhan kebutuhan dasar mulai dari kesehatan pendidikan pekerjaan pangan air bersih dan perumahan.
Upaya peningkatan kesejahteraan dan kemandirian sosial ekonomi masyarakat juga didukung melalui pembangunan PLTS irigasi yang tersebar di Sumatera Barat Lampung dan Sumatera Selatan dengan kontribusi positif yaitu luas lahan pertanian an-nahl iri irigasi sebesar 360 Ha dan penerima manfaat lebih dari 1.000 petani
Kedepan, Â PTBA terus memperkuat komitmen dan kepedulian nya dengan merencanakan pembangunan PLTS di 10 wilayah lainnya di Sumatera Selatan dan Lampung yang akan memberikan manfaat positif bagi 1.219 Ha lahan pertanian dengan penerima manfaat lebih dari 3.500 Petani.
(SK)
Sumber Humas PTBA Tanjung Enim