Muaraenim.sumsel.today — Musyawarah Daerah ke-10 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Muara Enim, resmi dibuka pada Sabtu (18/03/2023) di Komplek Perguruan Muhammadiyah Lawang Kidul, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim.
Kegiatan ini mengangkat tema “Memajukan Muara Enim, Mencerahkan Sumatera Selatan” dan “Perempuan Berkemajuan, Mencerahkan Kehidupan Bangsa”.
Ketua Panitia Tahta Amrillah, S.Pd dalam laporannya menyebut, Muhammadiyah sebagai Organisasi persyarikatan terbesar di Indonesia selalu
melaksanakan Musyawarah Daerah (Musyda) setiap 5 tahun sekali untuk memilih pimpinan
selanjutnya dan merumuskan program kerja sesuai dengan AD dan ART.
“Untuk melanjutkan roda organisasi maka hari ini pimpinan Daerah Muhammadiyah dan
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah melaksanakan Musyawarah Daerah ke X Kabupaten Muara
Enim masa Jabatan 2022-2027,” ungkap Tahta.
Tahta juga menjelaskan, sebelum kegiatan Musyda ini, tadi pagi telah di laksanakan Pawai Ta’aruf oleh pelajar TK hingga SMA
Muhammadiyah Lawang kidul sebagai kegiatan penyerta dari Musyda ini.
“Peserta Musyda ini berjumlah 177 orang perwakilan dari pengurus Daerah, Cabang serta ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah serta ortom,”paparnya.
Ketua PDPM Muara Enim Drs Sarban Sarjono saat menyampaikan sambutan menghimbau kepada kader dan warga Muhammadiyah untuk selalu berpedoman kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
“Muhammadiyah mempunyai konsekuensi bahwa kita harus mengamalkan apa yg diamalkan dan dicontohkan oleh Muhammad SAW secara utuh,” ungkapnya.
Sarban juga mengingatkan kepada warga Muhammadiyah untuk dapat menghargai semua perbedaan, dan menjadikan perbedaan tersebut pecut untuk kemajuan daerah.
“Perbedaan adalah sunnatullah. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PW Muhammadiyah Sumsel Ridwan Hidayatullah menegaskan bahwa fokus gerakan Muhammadiyah saat ini ialah penanganan masalah ekonomi.
“Masalah ekonomi menjadi keprihatinan negara dan ummat. Untuk itu, Muhammadiyah memfokuskan gerakan untuk menuntaskan masalah ekonomi ini,” kata Dia.
Ridwan mengatakan, kegiatan Musyda adaah evaluasi rutin yang dilakukan dalam tubuh organisasi Muhammadiyah.
“Di sinilah kelebihan Muhammadiyah selalu mengevaluasi diri. Untuk itu, pada musyda ini, silahkan Muhammadiyah Muara Enim mengevaluasi diri dan melakukan pembenahan agar gerakan Muhammadiyah lebih baik ke depannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah PhD dalam sambutannya sebelum membuka langsung Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah mengatakan sangat mendukung pelaksanaan Musyawarah Daerah ke-10 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Muara Enim.
Dirinya mengingatkan kader dan warga Muhammadiyah untuk dapat menjaga persatuan dan kesatuan. Dirinya berharap besar agar Muhammadiyah dapat membantu Pemkab Muara Enim menjaga kondusifitas dan persatuan di Kabupaten Muara Enim.
Terkait pelaksanaan Musyawarah Daerah, kata Kaffah, pada dasarnya musyda adalah evaluasi yang dilakukan oleh organisasi, baik secara kepengurusan maupun program kerja.
“Untuk itu, kami berharap melalui musyda Muhammadiyah ini dapat terbentuk kepengurusan yang semakin solid dan lahir pengurus-pengurus yang militan dan menegakkan nilai-nilai Muhammadiyah dalam bingkai NKRI,” pungkasnya.